Tengchong: Kota Perbatasan Dengan ekonomi, Budaya, dan Lingkungan Ekologis yang Begitu Indah

Tengchong: Kota Perbatasan Dengan ekonomi, Budaya, dan Lingkungan Ekologis yang Begitu Indah

 

Terletak pada bagian barat daya provinsi Yunnan Tiongkok, kota Tengchong China adalah perhatian di sepanjang jalur ekonomi dan perdagangan yang menyambungkan Tiongkok dengan dunia.

 

Heshun, adalah sebuah kota tua yang berada di Tengchong yang dikenal sebagai kampung halaman orang Tionghoa perantauan, telah membentuk budaya karavan kuda yang unik dan budaya yang diperkenalkan oleh orang tionghoa perantauannya yang kembali ke kampung halamannya mereka.

 

Tengchong sudah dibuka buat dunia luar pada sejak zaman kuno, menjadi penghentian di sepanjang jalur sutra. Buat saat ini, kurang lebih 350.000 orang Tionghoa perantauan yang kini tinggal di 23 negara dan wilayah di seluruh dunia nenek moyang mereka hingga tengchong.

 

Tengchong china juga adalah tempat dimana budaya dan pendidikan sangat berharga.

Di Heshun, suasana budaya yang mendalam bisa dirasakan dimana-mana, dimulai dari perpustakaan hingga sampai tempat mencuci dan sekolah.

 

Perpustakaan Heshun, yang disebut sebagai pusat budaya Tengchong, pernah dan dianggap sebagai pusat pers dari kota tua Heshun.

 

Dengan kota yang kuno Heshun yang mempunyai penduduk hanya sekitar 6.000 orang, perpustakaan Heshun menyimpan lebih dari 100.000 buku, termasuk lebih dari 20.000 buku penting yang dicetak dengan balok kayu dan dokumentasi yang sudah diterbitkan sejak awal abad ke-21. Ia juga mempunyai koleksi budaya yang populer, sains dan buku referensi yang banyak. 

 

Kota Geudong, Sekitar 40 KM dari Heshun, terkenal dengan wayang kulit. Liu Yangzhou, pewaris wayang kulit generasi ke-4 di desa Liujiazhai, Di usia 20-an, Liu Chaokan melakukan yang terbaik buat memberikan kehidupan baru pada kesenian rakyat tradisional.

 

Seniman 3 Generasi memperlihatkan pertunjukan wayang kulit di desa Lujiazui, Kota Geudong, Tengchong, provinsi Yunnan di Tiongkok barat daya.

 

jade merupakan industri unik di Tengchong, Dengan sejarah pemrosesan batu giok lebih dari 600 tahun, Tengchong jadi makmur, dan didorong oleh industri dan patahan batu giok.

 

Yang Shuming, seorang pematung giok muda, adalah seorang ahli seni kuno dengan kerajinan yang luas biasa. Menurut Yang, buat membuat sebuah mahakarya seorang pematung harus memperlakukan setiap pemotongan batu giok sebagai seorang teman, mempelajarinya dan kemudian mengerjakannya.

 

Dia mengatakan salah satu patung yang terbuat dari batu gioknya masih belum selesai sejak dia memulai pekerjaannya lebih dari 10 tahun yang lalu, menjelaskan bahwa terkadang pematung mengabdikan hidup mereka buat menyelesaikan satu patung dari bahan batu giok.

Comments

Popular posts from this blog

Rekomendasi jasa konsultan IPO Handal

Sejarah Pendidikan di Madagaskar 1820–1896