Sejarah Pendidikan di Madagaskar 1820–1896

 berperangai Eropa mula-mula dibuat pada tahun 1818 di pesisir laut timur Madagaskar di Toamasina oleh bagian London Missionary Society (LMS). Raja Radama I (1810-1828), penguasa mula-mula yang membawa kurang lebih separuh pulau Madagaskar di dasar kekuasaannya, terpikat guna menguatkan jalinan dengan ketahanan Eropa; guna tujuan ini, dia mengunsertag pendakwah LMS guna membuka sekolah di ibunda kotanya di Antananarivo di dalam lingkungan mahligai Rova guna membimbing keluarga kerajaan mengenai literasi, numerasi, serta pembelajaran dasar. Sekolah mula-mula ini, yang diketahui selaku Sekolah puri, dibuat oleh pendakwah LMS David Jones pada bertepatan pada 8 Desember 1820, di dalam Besakana, semacam konstruksi yang sungguh berguna dalam cerita serta akal budi. Dalam separuh bulan, lantaran kenaikan laju dalam jumlah yang terpikat guna melatih diri di sana, golongan-golongan dipindahkan ke tekstur yang lebih besar serta dibentuk privat di taman Rova.[4] Pada tahun 1822, pendakwah LMS sudah sukses mencatat logat Merina dari bahasa Malagasi mengenakan alfabet Latin. patois ini, diucapkan di lembah mahal tengah di kurang lebih Antananarivo, diklaim selaku type legal bahasa Malagasi tahun itu — status yang dipertahankan logat lembah mahal semenjak kala itu.[5] Alkitab, yang selaku berangsur-angsur diterjemahkan ke dalam logat ini serta disablon pada mesin cetak (sistem berakhir pada tahun 1835),[6] merupakan komik mula-mula yang dicetak dalam bahasa Malagasi serta jadi teks standar yang  guna mengarahkan literasi, akibatnya mengedarkan paham Kekristenan di Imerina.  HomeSchooling Terbaik Di Jakarta

percaya apabila sekolah Barat sungguh berguna guna meningkatkan ketahanan politik serta ekonomi Madagaskar, pada tahun 1825 Radama melaporkan sekolah dasar jadi harus buat andriana (raden ajeng) di semua Imerina. Sekolah dibentuk di kota-kota besar di semua lembah mahal tengah serta diatur dengan guru dari LMS serta politik partai pendakwah yang lain. Pada akhir pemerintahan Radama pada tahun 1829, 38 sekolah memberikan pembelajaran dasar terhadap lebih dari 4.000 murid di tepi 300 murid yang melatih diri di Sekolah Istana,[5] mengarahkan 2 permintaan bakti serta loyalitas pada peraturan Radama serta dasar-dasar dogma Kristen .[7] Sekolah-sekolah ini pula sediakan Radama dengan himpunan harus angkatan bersenjata terpelajar yang  guna gerakan angkatan bersenjatanya; alhasil, separuh keluarga andriana mengirim anak-anak budak guna memakamkan generasi mereka sendiri dari bala kehidupan militer, menciptakan minoritas berpengetahuan di antara kelas dasar publik Merina. ekstra 600 murid menerima training keterampilan di dasar pendakwah Skotlandia James Cameron. tetapi, penerus serta janda Radama, maharani Ranavalona I (1828–1861), makin was-was kepada hasil asing di pulau itu sepanjang 33 tahun pemerintahannya. ia mencegah pembelajaran budak pada tahun 1834. Tahun selanjutnya, seluruh sekolah Radama diperintahkan ditutup serta guru pendakwah mereka diusir dari negeri itu.  HomeSchooling Terbaik Di Jakarta

mangkubumi Menteri Rainilaiarivony (1864–1895), yang menikah dengan maharani Rasoherina (1863–1868), Ranavalona II (1868–1883) serta Ranavalona III (1883–1897) berturut-turut, dibuka pulang dan selaku menggemparkan mengembangkan sistem sekolah mulai tahun 1864. prosedur sekolah harus di antara andriana diberlakukan pulang pada tahun 1872; pada tahun 1881, sekolah diklaim harus buat seluruh anak Malagasi tanpa memandang etnik ataupun kelas. 2 tahun selanjutnya, 1.155 sekolah tujuan memberikan pembelajaran dasar terhadap 133.695 murid, membuat sistem sekolah Malagasi selaku yang setidaknya meningkat di Afrika Sub-Sahara prakolonial.

Comments

Popular posts from this blog

8 Pertanyaan Yang Perlu Anda Tanya Tentang Toko Jam Terdekat

Info Harga dan Ciri-Ciri Kambing Boer Fullblood Asli [Lengkap] - Garut

marak isu penculikan anak di Sumenep, Berikut Cara Mencegahnya